Rabu, 31 Desember 2014

PMMAY SEGERA LUNCURKAN MAYBIZ MANAGEMENT

Dalam rangka untuk mengembangkan potensi ekonomi ummat dan mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha otak tauhid, Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin berencana meluncurkan lembaga pengembangan bisnis dan manajemen yang diberi nama MAYBIZ MANAGEMENT.
Menurut Beni Sulastiyo, Pimpinan PMMAY sekaligus ketua tim pengembangan bisnis PMMAY, lembaga tersebut disetting dalam kerangka bisnis berjamah. "Kami akan menyediakan support system dalam bidang administrasi, pemasaran, sumber daya keuangan serta fasilitas dengan model kerjasama bisnis yang saling menguntungkan. Jangka waktu kerjasama antara 2-10 tahun. Pengusaha yang telah mapan fondasi bisnisnya akan dilepas secara mandiri untuk turut berkibaku dalam kompetisi bisnis", ujar Beni.

Beni menambahkan bahwa MAYBIZ MANAGEMENT sementara ini akan fokus pada bisnis dalam bidang industri kreatif, kuliner, perdagangan dan jasa. "Sementara ini kami hanya mampu menjalinkemitraan untuk 4 bidang bisnis itu saja. Namun di masa yang akan datang sangat dimungkinkan untuk mebangun bisnis di bidang lainnya", ujar Beni.

Keunikan MAYBIZ MANAGEMENT adalah penerapan otaktauhid dalam pengembangan bisnis dan manajemen. "Kami tidak menggunakan istilah otak kanan atau otak kiri, kami menggunakan istilah otak tauhid yang mana semua daya upaya kita gantungkan sepenuhnya kepada Allah SWT", tambah ayah dua anak yang biasa disapa Bungben ini. Selain menggunakan prinsip Otak Tauhid, kehidupan berjamaah pun menjadi ciri khas utama dari lembaga ini. "Perbedaan Islam dengan ekonomi kapilistik terletak pada kebersamaannya. Ekonomi kapitalistik menyanjung prinsip individualistik, sedangkan Islam itu mengedepankan kehidupan berjamaah untuk kemashlahatan bersama", tambahnya.


Abdul Qodir Jaelani : Bebaskan Pendidikan Berkualitas dari Logika Industri!

Qodja
Abdul Qodir Jaelani atau yang biasa disapa Qodja adalah salah seorang tokoh muda muslim Kalbar yang aktif meramaikan ruang dakwah di Kalimantan Barat. Manajer Masjid Kapal Munzalan Mubarakan 1 Ampera yang sewaktu kuliah pernah menjabat sebagai Plt Wakil Presiden Mahasiwa Universitas Tanjungpura ini memiliki berbagai pemikiran yang sangat menarik. Salah satunya di bidang pendidikan. Menurut Qodja ummat Islam harus memiliki akses pendidikan yang berkualitas. Ummat Islam menurutnya tak patut menjadikan pendidikan sebagai ladang bisnis. "Dalam ajaran Islam pendidikan berkualitas itu adalah tanggung jawab negara, jika negara tak mampu menyediakannya maka tanggung jawab tersebut terbuka untuk diemban setiap muslim. Idealnya pendidikan berkualitas itu harus murah agar bisa dijangkau semua kelas masyarakat", ujarnya.
Ia tak menampik bahwa biaya penyelenggaraan pendidikan memang tidaklah murah. Namun, apabila proses pengelolaan pendidikan dilakukan dengan ikhlas dan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara berjamaah, maka sangat mungkin ummat Islam dapat merasakan pendidikan yang berkualitas namun dengan biaya yang terjangkau. Ia mencontohkan sistem pengelolaan pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Di Pondok tersebut, ujar aktivis islam ini, biaya pendidikan bisa ditekan sangat murah. Walaupun murah, pendidikan di Gontor tetap dapat menyajikan proses pendidikan yang berkualitas. Ia membandingkan paradigma pengelolaan biaya pendidikan di Gontor dengan beberapa pesantren di Kalbar yang masih sangat bergantung dengan iuran santrinya untuk bisa tetap eksis "Paradigma pengelolaan lembaga pendidikan yang mandiri seperti di Gontor memang belum berhasil dicontoh oleh pengelola lembaga pendidikan di Kalbar sehingga sangat bergantung dengan uang SPP yang dipungut dari santri, beda halnya dengan Gontor yang punya banyak unit usaha untuk mensubsidi biaya pengelolaan pendidikan disana. Maka melahirkan pendidikan berkulitas dan murah serta mandiri adalah PR penting bersama umat islam Kalbar, sebab jika pendidikan berkualitas hanya bisa dijangkau oleh para orang tua kaya, bagaimana nasib para orang tua yang kurang beruntung?", tanyanya.
Pria yang juga menjadi koordinator Majelis Jejak Nabi Kota Pontianak ini bercita-cita dapat membangun sebuah pondok pesantren yang berkualitas namun dapat dijangkau oleh semua kalangan. Ia menambahkan bahwa saat ini ia telah bergabung dengan para aktivis dakwah di Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY). Bersama Pak Nurhasan, ustadz Luqmanulhakim, dan puluhan sahabatnya, ia mengaku sedang berupaya mendesain sebuah pesantren yang berkualitas namun memiliki tarif yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. "Kita harus berjama'ah bekerja keras untuk membebaskan pendidikan dari logika industri. Pendidikan gratis yang mandiri adalah kewajiban dan tanggung jawab kita bersama", tambah Qodja.

Selasa, 30 Desember 2014

Yandi: Gus Dur juga milik Masyarakat Tionghoa

Masyarakat Tionghoa merasa memiliki Gus Dur. Kami menganggap Gus Dur itu dalam beberapa sisi lebih Tionghoa dibandingkan tokoh-tokoh Tionghoa itu sendiri. Demikian yang disampaikan oleh Yandi, pengurus MABT kota pontianak yang juga anggota DPRD Kota Pontianak dalam diskusi Gus Dur in Memorian yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah IPNU Kalimantan Barat Kamis kemarin (31/12).
Yandi menjelaskan bahkan Gus Dur mampu turut serta menyelesaikan konflik di Walubi yang notabene menjada agama terbesar masyarakat Tionghoa. "Begitulah hebatnya Gus Dur", ujar Yandi.
Gus Dur, menurut Yandi merupakan satu-satunya tokoh yang bertahan sebagai trending topik dalam masyarakat Tionghoa."ia berhasil membangun citra bahwa Islam itu mencintai masyarakat non Islam. Kemana-mana Gus Dur selalu mampu mengatakan bahwa dirinya adalah bagian dari semua masyarat, termasuk masyarakat Tionghoa. "Inilah hebatnya Gus Dur", ujar Yandi.
Diskusi yang juga meghadirkan Beni Sulastiyo, pimpinan PMMAY ini diikuti secara antusias oleh 50 an aktivis IPNU wilayah Kalimantan Barat.

Amin, Ketua terpilih PW IPNU Kalbar mengatakan bahwa kegiatan diskusi dalam rangka HAUL GUs DUr ini adalah kegiatan perdana yang digelar oleh PW IPNU Kalbar. Tujuannya dari acara ini adalah untuk mensosialisasikan gagasan dan pemikiran Gus Dur yang mungkin dapat menginspirasi para pengurus baru PW IPNU Kalbar.

Muhammad: Gus Dur itu Gudangnya Ide

Muhammad, ketua GP
Anshor Pontianak
Gusdur adalah Gudang ide. Beragam ide tentang pembangunan bangsa ia produksi.Demikian yang disampaikan Muhammad, ketua GP ANSHOR Kota Pontianak pada acara Gus Dur in Memoriam yang digelar oleh pimpinan wilayah IPNU Kalbar siang tadi (31/12).
Muhammad menambahkan Kadang banya ide yang tak dapat dipahami oleh masyarakat pada saat beliau menyampaikan gagasan itu. Tapi beberapa tahun kemudian barulah masyarakat memahami apa yang beliau maksud. Salah satu yang membuat Gus Dur itu Gudang ide adalah hobbynya dalam membaca dan kemampuan hidup apa adanya.
Acara diskusi dengan tema Gus Dur in memoriam dilaksanakan dalam rangka Haul Gusdur dan menghadirkan 3 orang pembicara yaitu Beni Sulastiyo, Pimpinan Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin, Muhammad, Ketua
anshor kota pontianak, dan Yandi Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa Kota Pontianak.

PMM AY Luncurkan Aplikasi Android

Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY) Pontianak meluncurkan sebuah aplikasi android yang diberi nama munzalan apps. Aplikasi tersebut sudah dapat di download secara gratis melalu playstore android. Aplikasi yang dikembangkan oleh tim it pmm ay yg dipimpin oleh Harry Saputra.
Menurut Adi Pratama, Kepala Humas PMM AY, aplikasi tersebut walaupun belum sempurna tapi sudah dapat di download dan digunakan oleh masyarakat Kalimantan Barat. Aplikasi ini menurutnya memuat berbagai layanan amal shaleh seperti tausiyah, informasi masjid di Kalimantan Barat, serta layanan baitulmaal online yang memungkinan masyarakat melakukan belanja zakat, infak dan sedekah secara online. "Aplikasi ini insyaAllah akan  memberikan layanan terbaik bagi ummat Islam Kalimantan Barat", ujarnya pada saat melakukan expose aplikasi Munzalan Apps di Masjid Raya Mujahiddin selasa kemarin (30/12).

Adi Pratama menambahkan bahwa PMM AY memiliki tim IT untuk mengembangkan berbagai aplikasi teknologi informasi untuk mendukung aktivitas dakwah. "Mudah-mudahan melalui aplikasi ini dapat mempermudah masyarakat Kalbar dalam melakukan amal shaleh", ujarnya.

Ihsan Tanjung: Boleh Jadi Kiamat Sudah Dekat

Forum MJN di Pontianak
Bisa jadi kiamat sudah dekat. Demikian disampaikan oleh ustadz Ihsan Tanjung dalam kegiatan kajian yang diselenggarakan oleh Majelis Jejak Nabi Pontianak di Masjid Raya Mujahiddin Pontianak, Selasa malam (30/12). Ihsan Tanjung menjelaskan bahwa beberapa ciri kiamat sudah sudah dapat terlihat gejalanya saat ini.
Ikhsan Tanjung menjelaskan bahwa tanda-tanda tibanya kiamat kecil sudah tampak jelas di depan mata, diantaranya: waktu terasa cepat, kebakhilan merajalela, bermegah megahan, banyak terjadi pembunuhan, banyak gempa terjadi, yang khianat dipercaya, tersebarnya pena (media), pasar-pasar bermunculan, dicabutnya ilmu (wafatnya ulama), khamar merajalela, pakaian wanita seperti telanjang, zina terang terangan, harta haram menyebar.
Qodja, koordinator Warga Granada yang menjadi arranger Majelesi Jejak Nabi di Pontianak mengatakan bahwa kedatangan Ustadz Ihsan Tanjung di Pontianak ini akan berlangsung selama dua hari. Selain memberikan tausiyah di Masjid Raya Mujahidin, Dr. Ihsan Tanjung juga akan mengisi tausiyah di Masjid Kapal Serdam, Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin. (Foto dan materi GUn Mayudi, editor bungben)

Masalah Anak itu Kontribusi Orang Tua

SEMOGA INI BISA MENJADI BAHAN RENUNGAN DAN EVALUASI DIRI BAGI KITA PARA ORANG TUA

Pesan Dr Tareq Al Habeeb pada para orang tua,
Lebih kurang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut, jika ada kesalahan kata atau kalimat kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
1. Jika anakmu sering berbohong , itu karena kamu terlalu banyak menghukumnya.
2. Jika anakmu tidak percaya diri, itu karena kamu tidak pernah mendukung/memuji dan lebih banyak menghinanya.
3. Jika anakmu jarang bicara padamu, , itu karena kamu jarang bicara padanya.
Dr. Tareq Al Habeeb
4. Jika anakmu mencuri , itu karena kamu tidak mengajarinya cara berbagi yang adil.
5. Jika anakmu menjadi penakut itu karena kamu terlalu banyak melindunginya dan menakut-nakutinya.
6. Jika anakmu tidak hormat pada orang lain itu karena kamu suka bicara keras dan kasar pada anakmu
7. Jika anakmu cepat marah, itu karena kamu tidak pernah mendengarkan dan menghargainya.
8. Jika anakmu kikir, itu karena kamu tidak suka berbagi dengannya
9. Jika anakmu suka membully itu karena kamu sering melakukan kekerasan padanya.
10. Jika anakmu tidak tegar dan lemah, itu karena kamu sering mengancam dan mencelanya
11. Jika anakmu suka iri hati, itu karena kamu berlaku tidak adil dan suka menolak eksistensinya.
12. Jika anakmu suka iseng dan menggangu, itu karena kamu jarang memeluk, mencium dan memujinya.
13. Jika anakmu tidak menuruti nasehatmu , itu karena kamu terlau banyak menuntut.
14. Jika anakmu tidak pandai bergaul, itu karena kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu.

Kursus kilat nge blog bersama bung Ben

bungben di warkop serdam
Perkembangan teknnologi IT jika dipandang dari sudut positif akan mempermudah segala urusan sehari-sehari termasuk dalam hal marketing suatu produk. Siapapun dalam hal ini dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada, termasuk blog sebagai media marketing. Sore ini disebuah warung kopi didaerah Sungai Raya Dalam, Pontianak, saya yang nota bene tidak familiar dengan blog mendapat kursus kilat dari seorang kawan yang saya panggil bung Ben. Tak sulit memahami penjelasan tersebut, hanya butuh waktu 1/2 jam bagi saya untuk memahami konsep pemberdayaan blog untuk mendukung aktifitas kehidupan
kita sehari-hari.

Senin, 29 Desember 2014

Ketangguhan dan Inovasi Bos Lele

Tidak ada kata gagal selagi mau belajar. Prinsip inilah yang terus dipegang Sudarmin dalam menjalankan pengembangbiakan ikan lele. Saat ini hasil kerja kerasnya telah membuahkan hasil.

Dari hasilnya berbisnis inilah, pemilik sapaan Darmin telah dapat menunaikan rukun Islam kelima, menunaikan Ibadah Haji bersama istrinya. “Tidak ada kata gagal selagi orang itu mau belajar,” ujar Darmin ditemui Aflaha, Selasa (9/9) di rumahnya di Jalan Arteri Supadio Gang Wonodadi II, Kabupaten Kubu Raya.
Karena, kata Darmin, dari belajarlah orang itu bisa mendapatkan kesuksesan. Usaha lele yang ditekuninya sudah berjalan empat tahun lalu, tepatnya tahun 2010. Awalnya hanya memiliki lima buah penangkaran, dan kini berkembang menjadi 100 kolam.
Darmin boleh dianggap telah sukses. Iapun berbagi tips kepada orang lain dengan cara memberikan pembinaan dan pelatihan. “Bila dihitung-hitung sudah seribu orang yang dibina dan Alhamdulillah hasilnya luar biasa karena semuanya berhasil melakukan penangkaran ikan lele,” ujarnya.
Darmin begitu menekuni pekerjaannya. Aflaha yang bertandang ke kolam penangkarannya diajak untuk melihat langsung proses panen lele. “Sebetulnya 100 kolam dan bibit yang ada sekarang ini belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar, karena terkendala dengan pakan ternak,” ujarnya.
Stok pakan yang ada sekarang ini masih sangat kurang sehingga tidak cukup untuk pembesaran ikan lele, makanya ada beberapa kolam yang kosong. “Andai saja pasokan pakan bisa banyak tentu tidak ada satu kolampun yang kosong,” ujarnya.
Darmin berbagi tips sederhana hingga dirinya sukses menjalankan bisnis pengembangbiakkan ikan lele. Tidak sulit dan tidak akan gagal. Dalam satu bulan bisa panen dua kali bahkan kalau kolamnya penuh semua bisa panen setiap hari. Namun lantaran stok pakan kurang, panen ikan hanya bisa seminggu sekali.
Tips-tips yang harus diperhatikan, kata Darmin, harus menjaga kualitas air yang diberi ramuan herbal hasil racikan sendiri. Sekarang racikan tersebut sudah dijual untuk para peternak lele.
Selanjutnya, ujar Darmin, tips memilih bibit yang bagus. Jangan dilihat dari ukuran besar ikannya tapi dilihat apakah ikannya unggul atau tidak. Kalau induknya unggul pasti anaknya juga unggul. Kemudian yang harus diperhatikan adalah makanan ikan harus ada proteinnya. “Kalau semuanya terpenuhi Insyaallah bisa panen satu bulan dua kali,” paparnya.
Menurut dia, hal penting lainnya soal tebar benih yang harus tepat 100 meter untuk 100 ekor. Selama tidak ada masalah dengan air maka panen ikan akan bagus. Air pada prinsipnya tergantung PH yakni sekitar 7-8. Air ledeng atau PDAM juga bisa digunakan tetapi harus diproses terlebih dahulu dengan diberi ramuan herbal. Selanjutnya difermentasi selama satu minggu. Jika sudah satu minggu baru bisa memasukkan ikannya.
“Saya memberikan pelatihan secara profesional dan sosial. Kalau profesional, maka orang yang mau belajar membayar Rp1 juta maksimal untuk 3 jam. Namun yang sifatnya pembinaan dan konsultasi 100 persen gratis,” kata Darmin.
Pembinaan ini, lanjutnya, diberikan sampai berhasil karena menyangkut bisnis hingga metode dan analisis usahanya digarap betul-betul. Pada prinsipanya masyarakat bisa beternak lele.

Sebulan bisa Rp100 juta
Dalam dunia usaha sering terkait dua aspek saja, sukses atau gagal. Bagi pelaku usaha yang gagal sebetulnya dapat bangkit lagi, jangan berhenti belajar, jangan lemah tetap semangat untuk belajar.
Sudarmin merupakan potret pengusaha Muslim yang sukses dan menebarkan rahasia suksesnya kepada orang lain. Dalam kamus hidupnya, gagal bukan mematikan kreativitas. “Belum tentu yang berhasil mau berbagi seperti saya,” katanya.
Ia hanya memberikan solusi agar penangkar tidak gagal. Banyak yang sudah dilakukan dengan memberikan pekerjaan kepada orang yang tidak mampu sehingga bisa meningkatkan taraf hidupnya. “Dari hasil ikan lele dalam satu bulan saya bisa meraup Rp30 sampai Rp40 juta. Tetapi jika pasokan pakannya cukup, maka pendapatan bisa mencapai Rp100 juta,” ujarnya.
Motivasi pengusaha yang satu ini boleh diacungi jempol dan menjadi inspirasi. ‘Virus-virus’ untuk gigih dalam bekerja juga ditularkan. Dalam hal aksi sosial, juga tak luput digarapnya. Sudarmin telah bersiap-siap mencari solusi air bersih bagi masyarakat di lingkungannya.
Terobosan tersebut sebetulnya kelanjutan dari racikan herbal yang diberi label “Herbal Khatulistiwa”. Formula yang dihasilkannya itu awalnya untuk kolam ikan lele yang bermanfaat menetralkan kadar PH air, mempertahankan suhu ekstrem, daya tahan fisik lele, airnya tidak bau, menekan angka kematian 0 sampai 1 persen dan mempertahankan oksigen yang terlarut dalam air serta tahan terhadap serangan penyakit.
“Herbal ini dapat langsung dibeli dengan harga terjangkau yakni Rp150 ribu. Dan ini bisa digunakan untuk 20 kolam ukuran 3×4 dengan tinggi 1 meter. Saya juga sudah menyiapkan untuk pengembangan untuk pakan ternak ikan lele,” terangnya.(lin)

Marketing Amal Shaleh

Oleh Beni Sulastiyo*

Islam sangat mementingkan kegiatan amal shaleh seperti shalat, zakat, infaq, shadaqoh, pelayanan sosial maupun aktivitas dakwah. Dalam perspektif manajemen, amal shaleh yang diwajibkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah adalah sebuah produk. Jika amal shaleh adalah sebuah produk, lalu siapa customernya?
Customernya tentu saja umat Islam yang telah memenuhi persyaratan. Produk shalat misalnya, customernya adalah umat Islam yang telah akil baligh. Produk zakat customernya adalah mereka yang memiliki jumlah harta tertentu. Demikian seterusnya.
Jika amal shaleh adalah produk, tentulah produk itu harus dipromosikan, harus didistribusikan agar sampai kepada customer dengan baik. Pertanyaannya, siapa yang mempromosikan dan mendistribusikannya, dan bagaimana caranya?
Jika kita memiliki pertanyaan seperti pertanyaan di atas, maka sesungguhnya kita sudah memasuki dunia marketing.
Lho, bukankah marketing itu hanya dapat diterapkan di dunia bisnis saja? Iya, itu dulu. Tapi sekarang marketing sudah bisa diterapkan untuk apa saja, untuk politik, untuk social, bahkan untuk memasarkan amal shaleh.
Sebagai umat Islam, aktivitas dakwah merupakan tanggung jawab kita bersama. Maka, ketika kita ingin berdakwah, maka sejatinya kita adalah seorang praktisi pemasaran produk-produk amal shaleh. Terserah pada bagian mana posisi praksis yang akan kita ambil. Bisa sebagai aktivis dakwah yang menyediakan diri untuk menyiapkan produk amal shaleh, atau sebagai aktivis dakwah yang mengambil peran untuk menyiapkan dan melaksanakan promosi produk-produk amal shaleh. Bisa pula sebagai distributor, atau bahkan sebagai “penjual” produk amal shaleh.
Nah, dalam konteks inilah ilmu pemasaran diperlukan. Tentu saja ilmu pemasaran amal shaleh, bukan ilmu pemasaran bisnis.
Secara ilmiah tidak ada buku apalagi teori khusus yang membahas pemasaran amal shaleh. Istilah itu bisa-bisa saya saja. Oleh karena itu jangan harap Anda akan menemukan istilah ini melalui Bang Google.
Oke bagaimana menerapkan pemasaran untuk memasarkan produk amal shaleh? Dalam ilmu marketing ada konsep dasar yang sangat terkenal yaitu konsep 4 P. Konsep 4 P dipopulerkan oleh Philip Kotler untuk menyederhanakan strategi pemasaran melalui 4 faktor yaitu product, pricing, promotion, dan place/distribution. Bagaimana caranya?
Oke Langsung praktek jak ye…
Semisal kita ingin memasarkan sebuah forum kajian ilmu rutin. Maka pertama kali yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan produk, dengan menjawab berbagai pertanyaan seperti, ilmu apa yang akan dikaji, apakah masyarakat memerlukan kajian itu, siapa yang memerlukan, dimana mereka berada, apa yang menarik dengan kajian yang akan kita diselenggarakan, apa bedanya dengan pengajian-pengajian lainnya? Apa saja manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat jika ingin bergabung dengan pengajian? Bagaimana menyajikan informasi pengajian tersebut agar dapat sampai secara efektif dan efisien kepada target pasar, bagaiamana membuat kemasan kajian agar meningkatkan daya tarik?
Nah, untuk pricing. Apakah ada tariff khusus yang harus dibayar konsumen untuk mengikuti pengajian. Jika ada, berapa biayanya. Lalu berapa biaya yang diterapkan untuk pengajian lainnya, apakah kita lebih murah atau lebih mahal? Bagaimana cara membayarnya?
Untuk promosi. Apa yang menjadi selling point pengajian kita? Media apa saja yang akan digunakan untuk menyampaikan informasi itu kepada masyarakat? Perlukan membentuk tim penjualan langsung untuk menjemput calon anggota pengajian? Perlukah digunakan social media dan broadcasting via bbm, bagaimana susunan kata-kata yang menarik? Berapa biaya yang diperlukan untuk menjalankan promosi?
Dan terakhir untuk pertanyaan place. Dimanakah tempat untuk mendapatkan informasi tentang pengajian, dimanakah lokasi pengajian yang tepat dan apakah diperlukan lokasi lain untuk memudahkan akses target pasar kepada lokasi pengajian? Perlukah dibentuk cabang-cabang khusus untuk memudahkan daya jangkau masyarakat terhadap kegiatan kajian?
Demikian, berbagai pertanyaan yang perlu kita ajukan jika menggunakan konsep marketing . Dengan konsep marketing, proses perencanaan pemasaran amal shaleh dapat dilakukan secara sistematik, detail dan sederhana.
Dengan marketing amal shaleh ini, mudah-mudahan dapat aktivitas dakwah dapat dilaksanakan secara lebih menarik, berdayaguna, berhasil guna serta membuahkan kebaikan di dunia dan akherat. Bukankah ada kalimat bijak yang penuh hikmah, Alhaqqu bila nidzoomin yaghlibuhul baathilu binidzoomin, bahwa kebenaran yang tidak dikelola dengan baik PASTI di kalahkan dengan Kejahatan yang dikelola dengan baik. (*Direktur ASI Solution,Pimpinan PMM AY, Owner Swadesiprinting)

Luqmanulhakim: Permudah Amal Shaleh dengan Layanan Berbasis IT

Kemajuan Teknologi Informasi yang sangat progressif perlu dimanfaatkan untuk mempermudah layanan amal shaleh kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi diharapkan masyarakat dapat lebih mudah dalam melaksanakan ibadah sosial. Demikian yang disampaikan oleh Ustadz Luqmanulhakim, Pimpinan Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin (PMM AY) di tengah kegiatan expose penerapan  aplikasi amal shaleh berbasis android yang disampaikan oleh TIM IT PMM AY di Masjid Kapal Serdam, pagi tadi (30/12).

Harry Saputra, saat melakukan expose 
di Masjid Kapal Serdam
Luqmanulhakim menambahkan bahwa kemajuan teknologi informasi berbasis android dapat diterapkan untuk mempublikasikan syiar islam. Aplikasi berbasis android diharapkan juga dapat kita manfaatkan untuk mempermudah pelayanan ibadah sosial seperti pengumpulan zakat, infak dan Sedekah. "Kita perlu merespon kemajuan teknologi tersebut untuk mendukung aktivitas dakwah", ujar Luqmanulhakim.

Adi Pratama salah satu tim IT di PMMAY mengatakan bahwa dirinya sedang membangun sistem pelayanan pengumpulan zakat, infak dan shedekah berbasis android. Sistem tersebut akan diintegrasikan dengan publikasi kajian keilmuan dan informasi lain yang berkaitan dengan penggunaan dana ummat. "Kami berupaya memberikan sumbangsih terbaik untuk membantu program-program amal shaleh dengan memanfaatkan aplikasi android. Mudah-mudahan dalam waktu dekat prototype aplikasinya sudah bisa digunakan oleh masyarakat Kalimantan Barat", ujar pengusaha property dan kuliner ini.

 "sudah saatnya aktivitas dakwah memanfaatkan teknologi informasi. InsyaAllah dakwah akan lebih efektif", ujarnya.(Bungben)

ForumSMK semakin diminati Keluarga Muda

ForumSMK atau forum subuh menggapai keberkahan yang diselenggarakan oleh PMMAY setiap sabtu subuh semakin diminati ikeh pasangan keluarga muda. Hal ini terlihat dari semakin ramainya peserta majelis pengajian yang diasuh oleh ustadz Luqmanulhakim ini.
Setiap Sabtu subuh sekitar 150an peserta memadati ruangan Masjid Kapal Serdam yang berkapasitas 200 orang. Sebagian besar adalah suami istri. Terkadang banyak oula yang membawa anak-anaknya.
Salah satu alasan majelis ini semakin diminati adalah materi yang disampaikan oleh ustadz Luqmanulhakim yang selalu memberikan spirit dan solusi bagi peserta dalam mengatasi persoalan hidup sehari-hari. Materi dakwahnya ringan namun penuh makna serta selalu kontekatual dengan masalah yang dihadapi masyarakat.
Majelis pengajian yang di manajeri ileh Robby Zulenda ini biasanya dilanjutkan dengan business gathering dan musyawarah seputar kegiatan amal shaleh. Namun, seringkali ustadz Luqman menyediakan waktu untuk melayani konsultasi para peserta. Suasana keakrabanpun tumbuh diantara para peserta. "Sangat jarang saya merasakan majeleis pengajian yang yang penuh nuansa kekeluargaan seperti di ForumSMK", ujar salah seorang peserta. (bungben)

Minggu, 28 Desember 2014

Tips Lepas dari Jeratan Hutang Ala Gus Tanto


Gus Tanto, Penulis Dikejar Rezeki
sudah tidak percaya lagi sama saya… hutang banyak… istri minta cerai anak sudah tidak lagi menghargai saya… saya malu gus… saya harus bagaimana… saya ingin lari saja.. menenangkan diri dimana sebaiknya..
Gus Tanto : he he he…. hal begini saya pernah alami, saya tau persis gimana rasanya… dulupun sempat terpikir utk lari… sampai akhirnya, Allah memberikan hidayah dan maunahnya….
Saya anggap semua peristiwa buruk yang menimpa saya adalah proses pembersihan dari dosa dosa saya… yaa banyaklah… dosa riba,dan masih banyak lagi dosa lain…
Awalnya saya coba ikhtiar lalu pasrah… hasilnya… ??? gak selesai juga..
akhirnya tak balik…. pasrah total… aktifitas yg “ngemis” bantuan kemanusia yg sering kita sebut ikhtiar salah kaprah itu tidak lagi saya lakukan…
Saya gak lagi… konsultasi sana sini, saya hanya mepet Ulama yg membimbing saya… mulut saya kunci utk mengeluh sama manusia, saya kumpulkan “keluhan-keluhan” itu tiap hari lalu setelah tahajut saya tumpahkan keluhan saya ke Allah…
Saya gak lagi, mikir strategi bisnis… saya gak lagi belajar mengelak dan lari bahkan mengakali tanggung-jawab saya dgn berbagai trik dan jurus atau apapun itu namanya… krn memang hutang WAJIB dibayar…
Saya gak lagi, mengandalkan tenaga saya utk mencari solusi kesana kesini yg juga saya sebut namanya ikhtiar… karena memang itupun hanya akan saya jadikan alasan utk menjawab sang penagih hutang…
Akhirnya…. saya pasrah… pasrah total…
Saya mepeeettt ke Allah… 5 waktu jamaah.. dhuha gak pernah putus…
Sholat malem selalu saya pake buat curhat ke Allah… saya bayakin deres Qur’an… ternyata ini yg sebenarnya disebut ikhtiar…
Setelah hal ini saya lakukan ISTIQOMAH… solusi datang…. jalan selalu muncul… peluang datang dengan sendirinya…
Dan tidak perlu extra capek utk mengeksekusi akan berbuah hasil yg secara nalar jika kerja dengan fisik dan otak dalam waktu sesingkat itu tdk mungkin dapat hasil yg sebesar itu…
Akhirnya… ikhtiar saya ke langit… bukan lagi mengandalkan otak dan logika… karena memang rizky itu hal ghaib… tdk akan pernah bisa di raba dengan yg serba indra… hanya dengan kejernihan dan ketenangan hati saja…
AKHIRNYA aktifitas fisik kerja yg saya lakukan saya niatkan bukan lagi untuk hasil, tapi dalam rangka mensyukuri nikmat sdh diberi anggota badan yg lengkap, dan saya niatkan “SETOR” keringat ke Allah…
terserah Allah setoran keringat saya mau “dihargai” dgn bentuk rizky seperti apa…
KUNCINYA…
Jangan pernah ngelawan takdir Allah…
Kondisi apapun saat ini yakinkan bahwa itu adalah kondisi terbaik buat kita menurut Allah…
Gak ada kata TAPI dalam menjalankan takdir Allah… mau enak ayooo… mau menderita ayooo…. mau banyak masalah ayooo…. Apapun kondisinya jangan pernah ada perlawanan terhadap takdir Allah…
T: kog gitu gus…
Tapi gus masalah saya… hutang saya… istri saya…
Gus Tanto: Yah emang gitu, emang kalo banyak masalah kenapa, emang klo banyak utang kenapa… , emang kalo istri minta cerai kenapa.. emang kalau anak gak lagi percaya kenapa… ya biarin aja.. lha wong itu kehendak Allah… bukankah smua hal dimuka bumi in terjadi atas kehendak dan izin Allah… ya sudah di adepin… anteeeeeeeeeeeeeeeeeeeng…. diadepin jangan lari…
Saya: tapi gus…
Gus Tanto: stttttttttttttttt……… sudah… gak usah nglawan takdir Allah….
Dijalanin saja, gak usah protes… itu cara Allah memuliaknmu jika memang Allah satu satunya tujuanmu…
Saya: Subhanallah…. iya gus iya…
Gus Tanto: Subhanallah saja belum cukup…. klo hati sudah bisa ngomong terucap lewat mulut, karena paham betul bahwa takdir Allah sedang berjalan…
Harusnya yang terucap:
Alhamdulillah… Akhirnya saya ngrasain juga punya utang banyak… resikonya paling di omelin deptcolector, dan setau saya gak ada cerita di omelin deptcolektor trus mati gitu gak ada cerita…
Alhamdulillah… Akhirnya saya ngrasain juga di hinakan orang… jadi begini rasanya dihina orang… gini rasanya gak punya harga diri… Alhamdulillah Yah…
Alhamdulillah… akhirnya ngrasain digugat cerai ama istri… yah sudah apa adanya kita sampaikan klo tidak bisa menerima kondisi kita yah sudah, mau cerai sekarang mau nanti sama saja… krn pada dasarnya istrinya tdk mau menerima kondisi kesusahan,…
Saya: Tapi gus… beraaaaaaaaatt
Gus Tanto: stttttttttttt jangan nglawan takdir Allah… saya gak pernah bilang kalau ini ringan… memang mendekatkan diri dan berjuang menjadi kekasih Allah itu bukan hal yg mudah… perlu perjuangan, perlu pengorbanan… dan yang paling berat adalah MENGORBANKAN SMUA HAL YG BERHUBUNGAN DENGAN NAFSU DAN KEINGINAN KITA… jadi ah sudah lahhhh…… itu pilihan… , mau dengan cara ini silahkan kalau ada cara lain menyelesaikan masalahmu dengan tuntas selain ke Allah, nanti tlg kasih tau saya… saya ingin tau juga….
http://kampungwirausaha.com/

Adi Pratama, Lepas dari Hutang Milyaran Rupiah dengan Cara Allah


Adi Pratama (32 tahun) adalah sosok pengusaha muda muslim yang patut menjadi teladan bagi anak-anak muda di Kalimantan Barat. Betapa tidak, dalam usia yang masih muda, suami dari Mira ini berhasil lepas dari lilitan hutang milyaran rupiah, lalu meraup sukses merintis karier sebagai
Adi Pratama, Salah satu pendiri PMMAY
pengusaha. Lebih dahsyat lagi, lilitan hutang milyaran itu ia selesaikan dalam kurun waktu 5 bulan. “kami menyelesaikannya dengan cara Allah”ujarnya.
Ditemui di kediamannya di Mutiara Villa Sepakat, Een dan Mira, membagi cerita ajaib mereka kepada Buletin Aflaha. Een dan Mira membuka cerita bahwa masalah hutang tersebut muncul ketika mereka memutuskan untuk membuka bisnis Travel Umrah pada akhir tahun 2013 yang lalu. Bisnis ini mereka masuki ketika usia pernikahan belum genap dua tahun.
Bisnis travel itu maju dengan pesat. “kami mampu memberangkatkan sekitar 500-an jama’ah tiap bulannya”, ujar Een. Bisnis ini mendatangkan rezeki yang berlimpah bagi pasangan muda tersebut. Satu persatu keinginan dan mimpi terwujud. Mulai dari keinginan memiliki Honda CRV hingga rumah mewah.
Keberlimpahan rezeki membuat pasangan keluarga ini kurang mawas diri. Tanpa disadari mereka terjebak kepada perilaku konsumtif. Keinginan untuk hidup enak tak bisa mereka kendali. Muncul keinginan lain untuk membangun rumah mewah berikut dengan perabotnya. Keinginan tersebut ternyata menyedot begitu banyak sumber daya materi. Karena harus membiayai bisnis sekaligus membiayai pembangunan rumah, akhirnya pasangan ini memutuskan untuk berhutang kepada pihak ketiga. Singkat cerita pada akhirnya pasangan muda ini pun terjebak dalam lilitan hutang milyaran rupiah.
Masalah kemudian, muncul ketika pihak ketiga datang meneror. Mereka menuntut pelunasan atas uang yang mereka pinjamkan. Masalah menjadi bertambah rumit karena pihak ketiga tersebut menuntut agar uang yang dipinjamkan kepada pasangan muda tersebut harus dikembalikan dalam hitungan bulan.
“kami bingung sekali pada saat itu, karena kami hanya diberi waktu untuk membayar hutang kepada pihak ketiga dalam 3 bulan. Kalau tidak dilunasi maka aset kami akan disita”, ujar Een sambil membayangkan masa-masa pahit itu.
Segala daya upaya mereka lakukan untuk memenuhi kewajiban tersebut, namun belum juga mendapatkan solusi yang jitu. Sementara itu waktu yang disediakan oleh pihak ketiga itu semakin singkat.
Kondisi genting tersebut membuat mereka semakin frustasi. Segala upaya sudah mereka tempuh untuk melunasi hutang tersebut namun jalan keluar masih terasa buntut.
“pada waktu itu kami semakin bingung harus berbuat apa, akhirnya kami meminta jeda waktu tambahan untuk pelunasan hutang itu”, tambah Een.
Merekapun akhirnya pasrah kepada Allah SWT. Dalam kepasrahan itu sempat terbersit keinginan untuk menggadaikan mobil CRV yang mereka miliki untuk melunasi hutang.
Namun, saat rencana menggadaikan mobil itu hampir matang, tiba-tiba mereka mengganti rencana tersebut dengan cara yang tak masuk akal. Mereka untuk mewakafkan mobil CRV yang mereka miliki di jalan dakwah, bukan untuk dipergunakan membayar hutang.
“pada waktu kami batal menggadaikan satu-satunya kendaraan kami untuk membayar hutang yang semakin melilit. Kami memilih mewakafkan mobil kami untuk mendukung aktifitas dakwa, sembari memohon pertolongan Allah. Saat itu kami pasrah sepasrah-pasrahnya”, ujar Een.
Pada bulan Februari pasangan pengusaha muda ini pun memantapkan hati untuk mewakafkan mobil tersebut. Lalu dari dana yang tersisa merekapun menunaikan ibadah umrah ke tanah suci.
“satu-satunya niat kami ke Tanah Suci saat itu adalah memohon magfirah sebagai wujud pasrah total kepada Allah”, tambah Een.
Titik Balik
Ketika niat taubat sudah terpatri dan wakaf telah mereka tunaikan datanglah keajaiban yang tak mereka sangka-sangka. Bisnis tanah kavling yang baru saja mereka rintis ditengah kegalauan, mendatangkan rezeki yang tak disangka-sangka.
“Alhamdulillah, beberapa hari sebelum kami berangkat ke tanah suci, kami berhasil menjual tanah kavling dalam jumlah yang cukup besar. Hasil keuntungan itu bahkan mampu melunasi 30% dari total hutang kami. Dan tepat 4 bulan setelah menunaikan umrah, kami mampu melunasi hutang tersebut seluruhnya. Luar biasa, ini semua betul-betul pertolongan Allag”, cerita Een bersemangat.
Yang menarik, sejak pulang dari tanah suci, semua bisnis yang mereka jalani menghasilkan rezeki yang berlimpah. “Alhamdulillah setelah pulang dari Tanah Suci, semua perniagaan yang kami rintis berjalan lancar tak ada kendala yang berarti”, ujar Een.
Hebatnya lagi, hanya dalam tempo 5 bulan setelah ia mewakafkan sis harta satu-satunya yang mereka miliki, mereka pun mampu membeli mobil baru. “kami dapat membeli mobil yang sama dengan yang kami miliki 5 bulan yang lalu secara cash !”, Ujar Een.
Diakui Bang Een dan Kak Mira bahwa mereka tidak mempunyai cara-cara yang khusus dan bersifat teknis dalam mengelola bisnis mereka sehingga mampu meraup hasil yang mencengangkan. Mereka ikhtiar seadanya dan lebih memilih memaksimalkan banyak amalan terutama istigfar, sedekah, tilawah qur’an, dan ibadah sunnah nafilah.
Saat malam tiba mereka menyibukkan diri dengan amal ibadah sedangkan siang harinya energi mereka tidak tersedot untuk mengurus dunia, tapi juga mengerjakan amal shaleh lainnya seperti membantu anak Yatim dan Fakir Miskin. Aktifitas itu mereka lakukan melalui Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamiin yang ia rintis pendiriannya bersama rekan-rekannya.
Kini pasangan muda ini sedang berupaya untuk meningkatkan kuantitas sedekah mereka. Dan jika tak ada halangan, insya allah di bulan desember pasangan pengusaha muda yang harmonis ini memberangkatkan 11 orang yang terdiri dari ustadz, anak yatim, pengelola panti asuhan serta penghafal qur’an untuk umrah gratis. Subhanallah…!!! (Qodja/ R Ridho)

Sakinah Azzahra Salsabil, Hafiz Cilik PAS Aulaadul Yamin


Hafiz Cilik Dilatih Sejak Dalam Rahim

Decak kagum sering terlontar tatkala menyaksikan anak usia dini begitu fasih menghafal ayat-ayat Alquran di luar kepala. Pengetesan dibolak-balik, diputus untuk dilanjutkan, diminta penyebutan nama surah atau ayatnya, mereka tetap saja bisa tahu dan lancar melafadzkannya. Sebanyak 30 juz dilahap habis dan dikuasai. Luar biasa…!

Diantara kita mungkin banyak yang sudah tahu tentang sosok cilik, Musa, asal Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung yang hafal Alquran. Muhammad Gozy Basayev dari Makassar dan dari provinsi lainnya. Demikian pula dari luar negeri ada Syarifuddin Kahalifah asal Afrika Timur yang hafal Alquran pada usia 1,5 Tahun.
Kemudian Abdurrahman Farih dari Aljazair yang menghafal ayat suci tersebut pada usia 3 tahun, Rukkayatu Fatahu Umar asal Nigeria, Tabarak Labudi dari Saudi Arabia, Sayyid Muhammad Husein Tabataba’I asal Iran, Mu’adz asal Mesir dan masih banyak lagi yang belum terkspose.
Bagaimana dengan bocah-bocah di Kalbar, khususnya Kota Pontianak? Ternyata sudah banyak. Misalnya saja Rizalul Hakim, seorang bocah yatim piatu yang dalam waktu 4 bulan berhasil menjadi seorang hafiz. Bibit-bibit barupun bermunculan secara bertahap mulai dari yang hafal 1 hingga 2 juz, hingga 20 juz dan ada yang sudah mendekati hafal 30 juz.
Di Pontianak, pondok-pondok pesantren maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Islam telah banyak yang mengembangkan program hafalan Alquran. Sebut saja salah satunya Kelompok Bermain dan TK Islam Aulaadul Yamin di Jalan Parit H Husin 2 Komplek Alex Griya Permai I. Cabang Pesantren Anak Shaleh (PAS) Gontor Ponorogo ini mulai menelurkan para penghafal Alquran.
sakinah Azzahrah bersama Sang Ayah 
Sakinah Azzahra Salsabila, siswi TK tersebut telah berhasil menghafal sebanyak 2 juz. Anak dari pasangan Dedy dan Nelindrawati yang masih berusia 5 tahun ini mahir menyambung ayat saat Buletin Aflaha mengunjunginya di Komplek Pondok Modern Munzalan Mubarakan 2 Sungai Raya Dalam, Kamis (17/9/2014).
Ditemani orangtuanya, Azzahra seperti halnya anak-anak pada umumnya asyik bermain. Bedanya ia lebih cepat merespons ketika diminta diajak untuk mengaji. “Kebiasaan menghafal Alquran sudah ditanamkan sejak dini. Mula-mula diperdengarkan melalui murottal dari perangkat MP3 handphone,” ujar Dedy, ayah Azzahra.
Selanjutnya, pemilik sapaan Ara ini belajar huruf hijaiyah dan mengerti membaca Alquran. Tetapi yang lebih sering dan cepat diserap melalui murottal. “Saya menargetkan pada usia 10 tahun sudah hafiz 30 juz,” ujar Dedy.
Tidak semua anak-anak memang bisa menjalani program ini. Bukan saja faktor bakat dan kebiasaan. Melainkan pola pendidikan sejak dalam kandungan. Ibu Azzahra yakni Nelindrawati ketika mengandung anak pertamanya itu sering mengaji. Bahkan selalu berdoa agar anaknya bisa menjadi seorang penghafal Alquran.
“Saya saat hamil berkawan dengan Ibu Nunung Harjani Hefni yang anaknya hafal 6 juz. Sejak itulah semakin menginginkan anak ketika lahir bisa menjadi hafiz,” tutur Nelindrawati kepada Aflaha.
Kalau dilihat dari turunan, kata Nelindrawati, dirinya dan suami tidak ada yang hafal Alquran. “Kalau saya juzzama saja tidak hafal, tetapi ayahnya (Dedy, red) memang rajin dan cepat hafal,” kata dia.
Kedua pasangan suami istri ini begitu telaten mendidik tiga anaknya. Dedy bekerja sebagai petani di dekat rumahnya di Parit Tembakol, Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Sesibuk apapun bekerja, Dedy tidak pernah melewatkan memberikan pengajaran khusus kepada Azzahra yang mulai intensif menghafal sejak Maret 2014.
Diawali dengan pemberian zakat dari seseorang bernama Sugi kepada keluarga Dedy. Dari zakat itu diantaranya dipakai membeli Alquran. “Azzahra semakin rajin mengaji dengan kemauannya sendiri,” kata Iin, pemilik sapaan Nelindrawati.
Menurut Iin, ia dan suaminya semangat dalam mengajar anak-anaknya mengaji disamping pendidikan formal yang diberikan di TK Islam Aulaadul Yamin. Azzahra setiap hari diantar masuk TK secara bergiliran, kadang ayahnyayang mengantar, dan terkadang ibunya. Kemampuan hafalan Azzahra sekarang sudah semakin cepat. “Surat surat panjang dan doa-doa sudah dihafalnya,” kata Iin.
Orangtua memang sibuk, namun sebetulnya banyak cara bisa dilakukan dalam membina rumahtangga dan anak-anaknya. Mimi Haetami misalnya. Dosen Penjaskes di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan ini baru sebulan membawa istri dan dua orang anaknya dari Bandung untuk bermukim di Pontianak.
Sebelumnya, karena tuntutan tugas, maka lebih banyak meninggalkan keluarganya. Namun untuk urusan hafalan Alquran putri pertamanya, Malika Ghaniyya Albhantani, tidak pernah terputus. Sarana komunikasi melalui handphone dimanfaatkan untuk melakukan test hafalan kepada anaknya ketika dirinya berada di Pontianak dan anaknya berada di Bandung. Alhasil, Malika yang baru berusia 4 tahun sudah menghafal 3 juz.
“Setelah salat maghrib biasanya saya menelepon Malika untuk menanyakan progress hafalan sekaligus mengetes. Alhamdulillah sekarang kami sudah berkumpul di Pontianak dan lebih leluasa memberikan pengajaran dan pendidikan Alquran kepada anak-anak,” kata Mimi.
Beberapa tips agar anak menjadi hafiz dapat ditempuh seperti cara yang dipraktikkan Abu Musa (orang tua hafiz cilik Indonesia, Musa) antara lain dimulai dari memilih istri/calon ibu yang shalihah, bersabar, disiplin dalam membagi waktu, selalu memberikan penghargaan atas kelebihan atau prestasi anak, banyak berdoa pada Allah, dan menjaganya dari konsumsi makanan yang haram. (rdo/tim Aflaha)