Jika Anda pernah mengunjungi Masjid Munzalan Mubarakan II di Jalan
Sungai Raya Dalam Gang Imanuddin Kabupaten Kubu Raya (KKR), akan menemukan
sesuatu yang unik. Sebuah bangunan unik berdiri menyerupai bentuk fisik sebuah
kapal. Masjid yang dibangun oleh Nur Hasan (44), seorang penduduk asli Sungai Raya
Dalam KKR ini memiliki filosofi khusus.
H.M.Nurhasan pendiri sekaligus ketua lembaga masjid |
Terinspirasi kapal Nabi
Nuh AS dalam Surah Almu’minuun, Nur Hasan mulai mewujudkannya dengan mendesain
masjid tersebut. “Filosofinya dari kapal Nabi Nuh AS. Insyallah
masjid bentuk kapal ini hanya satu-satunya di Kota Pontianak ,” kata Nur Hasan ditemui Aflaha di
Masjid Munzalan Mubarakan, pekan lalu.
Meskipun bangunan masjid
ini belum sempurna seperti kapal, namun sudah banyak kegiatan yang dilakukan di
masjid tersebut. Yang pasti masjid ini menjadi kebanggaan kawula muda. Ini
dapat dibuktikan setiap salat subuh selalu dipenuhi anak-anak muda berusia 20
tahunan. “Bila dibandingkan masjid lainnya memang ada anak mudanya tapi jumlahnya
tidak banyak, yang banyak para orang tua,” ujar Nur.
Fisik Masjid Munzalan
Mubarakan II ini terus dibenahi dengan penyediaan berbagai perlengkapan dan
aksesoris. Bukan saja ornament luarnya, jika kita masuk ke bagian dalam, akan
terlihat berbeda dengan masjid-masjid lainnya.
Selain dihiasi kaligrafi
di beberapa bagian dindingnya, juga terdapat tulisan khusus yang membuat orang
yang membacanya akan terkesan. Misalnya saja sebuah tulisan motivasi “Apa yang
Anda cari di Munzalan?” dapat ditemui pertama kali terpasang di pintu samping
masjid. Tulisan motivasi penggugah semangat lainnya terpajang rapi.
Sebuah ruangan juga
disiapkan untuk radio dakwah. Sudah ada dua radio yakni radio umum dan radio
komunitas. Radio komunitas ini hanya bisa untuk jemaah masjid Munzalan
Mubarakan II saja, dapat didengar melalui frekuensi 1077 FM. Untuk radio
komunitas jaraknya dibatasi, namun distreamingkan. Selain itu ada internet
dengan kapasitas yang cukup besar sehingga bisa menunjang semua kegiatan jemaah
Munzalan.
“Demikian halnya untuk
wisma. Nantinya masjid ini akan menjadi tiga lantai, sehingga bisa dibuat untuk
wisma mualaf, wisma mahasiswa, agar mahasiswa lebih mandiri,” ujar Nur Hasan.
Bisa saja untuk mahasiswa yang tinggal dikenakan biaya, namun biaya tersebut
bukan untuk kantong pribadi melainkan untuk bangunan bahasa. Sebagai timbal
baliknya, mahasiswa tersebut bisa bahasa Arab, Inggris dan Mandarin.
“Masjid ini kalau
dikelola dengan baik dan penuh kreativitas bisa di jadikan potensi usaha
ekonomi karena masih ada sisa tanahnya untuk dibangun toko atau supermarket
mini, sehingga masjid lebih mandiri,” ungkap Nur Hasan.
Menurut dia, memakmurkan
masjid itu bisa dilakukan dengan banyak kegiatan, misalnya melakukan
kajian-kajian Alquran, SMK atau Subuh Mendapatkan Keberkahan, kajian dhuha dan
masih banyak lagi kegiatan masjid lainnya.
Dalam setiap kegiatan bekerjasama
dengan pihak TV Mujahidin. Nur Hasan sebagai pendiri TV tersebut berkeinginan dalam
setiap kegiatan keislaman dapat dipublikasikan secara langsung sehingga
masyarakat yang ada di rumah juga bisa menyaksikan apa yang sudah menjadi
kegiatan masjid Munzalan Mubarakan II ini.
Dengan begitu, kata Nur Hasan,
masjid ini benar-benar mandiri, karena setiap kegiatan tidak pernah menggunakan proposal atau meminta
sumbangan dari warga, ini murni hasil dari perniagaan. “Kami akan benahi terus sesuai
visi misi masjid sebagai bahtera modern berbasis pemberdayaan ekonomi umat
Kalbar. Bentuk masjid akan dipertegas
lagi sehingga benar-benar menjadi masjid kapal,” harap Nur Hasan.
Ia menuturkan, sekarang
ini fisik kapal pada masjid belum begitu tampak, tapi gambarnya sudah ada. Tinggal
menunggu kawan-kawan menyelesaikannya. Selain itu misi selanjutnya adalah memakmurkan
masjid. Berkaitan dengan hal ini sudah mendapatkan hewan qurban sapi sebanyak
12 ekor, dan hewan qurban ini datangnya dari luar jemaah Munzalan.
“Sekarang yang dicari
orang adalah action dan inisiatif pengurus masjid. Kalau tidak action maka tidak
mungkin banyak kegiatan dan banyak hewan qurban dan jumlah ini akan bertambah
sebelum Iduladha,” tuturnya.
Aktivitas di Masjid
Munzalan Mubarakan II ini begitu padat. Kajian demi kajian dilakukan. Kegiatan
amal saleh juga begitu gencar. Salahsatunya melalui gerakan yang dipelopori
seorang ustaz gaul Luqmanulhakim (LQ) yang banyak memberikan motivasi dan
langsung terjun ke lapangan.
“Terpenting adalah niat
untuk beramal saleh. Ibarat sebuah batre charger, maka untuk menuju kampung
akhirat diperlukan bekal. Di dunia inilah kita melakukan pengecasan. Apabila
dirata-ratakan usia hidup di dunia hanya 60 tahunan sudah terpotong aktivitas
lain yang sia-sia mungkin hanya 5 hingga 10 persen saja yang efektif. Untuk itu
diperlukan amal saleh yang pahalanya mengalir terus menerus sebagai batre
charger yang unlimited,” ujar LQ.
Aktivitas memakmurkan
masjid dan kegiatan amal saleh itu misalnya penggalangan untuk membantu yatim
piatu dan kaum dhuafa melalui gerakan infaq beras, usaha-usaha kreatif syariah,
pembangunan pondok modern, aktivitas One Day One Juz (Odoz), ASI Solution dan
berbagai gerakan lainnya yang membumi. Diperkuat lagi dengan kehadiran Beny
Sulistyo dalam barisan Yayasan Ashabul Yamin Khatulistiwa, menambah kekuatan
dari sisi manajemen dan arah pencapaian tujuan.(lin/rdo)
2 komentar:
kemaren waktu berkunjung ke masjid kapal ini , pengerjaan belum selesai , tinggal 10% namun walaupun belum selesai keindahannya sudah mendekati sempurna , dan banyak pengunjung di masjid kapal di ngaliyan semarang
Ass mau tanya emng bnr yayasan masjid ini kl mau orang tua asuh infaq 25rb/buln untk pondok n ank2 hafis quran.mksh
Posting Komentar