Haji Aman sedang mengolah pesanan customer |
Untuk masalah rasa, jangan ditanya, Mie Kering Haji Aman punya rasa yang khas. Apalagi kalau sudah dilumuri sambal, kecap dan cuka. Hmmm, sungguh semriwing baunya, dan tentu saja lezat rasanya. Saya pribadi ga cukup kalau hanya menyantap satu mangkok. Minimal 2 mangkok, hihiii.
Saat mengunjungi Mie Kering Haji Aman, saya beruntung karena bisa bertemu langsung dengan pemiliknya. Seperti biasa, saya ajak ngobrol-ngobrol. Itung-itung memanjangkan tali silaturihm lah. Ternyata sang Owner adalah seorang Muallaf. Sudah sekitar 28 tahun memeluk Agama Islam. Lalu menikah dengan wanita Singkawang. Haji Aman bercerita sebelumnya ia berprofesi sebagai karyawan di bengkel milik ayahnya. Ia merasa tidak bebas, karena sulit melakukan ibadah. Akhirnya iapun merintis usaha mie kering ini.
Usaha mie keringnya ini baru berlangsung 4 tahun. Di tahun keempat ia bisa menempati Ruko dipinggir jalan dekat pintu masuk Kota Singkawang. Saat ditanya tips suksesnya, ia menyatakan bahwa ini semua anugrah dari Allah SWT. Kita tak boleh meninggalkan kewajiban kita, terutama shalat. "Jangan tinggalkan shalat", ujar Haji Aman bersemangat.
Pak Haji Aman ternyata juga punya komitment untuk membantu para pengusaha muslim yang mau berbisnis dengan memberikan kesempatan untuk bermitra dengannya. Caranya mudah, mitra hanya menyediakan tempat dan karyawan saja, mie kering dan kuahnya ia yang akan membuatnya. Satu mangkoknya saya kasih RP 2000. Hasil penjualan dari air menjadi hak mitra.
"Seorang muslim itu harus bisa mandiri", ujar Haji AMan bersemangat. (bungben)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar