Minggu, 04 Januari 2015

Tak Ade Cerite Orang Bersedekah itu Tambah Sengsare

Dari kiri, Yandi (naggota DPRD Kota Pontianak),
Amin (Ketua PWIPNU Kalbar, Beni S (Pimpinan PMMAY)
Tak ada ceritanya orang yang gemar bersedekah itu tambah sengsara.
Tak terhitung orang yang telah membuktikannya. Kegemaran bersedekah itu ternyata juga menjadi sifat Gus Dur jauh hari sebelum beliau menjadi Presiden. Demikian yang disampaikan oleh Beni Sulastiyo, Pimpinan Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin Pontianak dalam acara diskusi panel Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, Rabu, 31 Desember 2014.
Beni memaparkan bahwa cara Gus Dur bersedekah itu sangat ekstrem. Beni berkisah bahwa suatu ketika, pada tahun 80an Gus Dur pernah menyedekahkan seluruh uang hasil penjualan mobil satu-satunya yang ia miliki kepada seorang kyai yang pesantrennya sedang dilanda masalah keuangan. Padahal rencana awal uang hasil penjualan itu akan dijadikan modal awal untuk memulai bisnis pabrik kecap yang diajukan istrinya. Bukan sebagian yang ia sedekahkan, tapi seluruhnya. Aksi sedekah Gus Dur ini sempat membuat istrinya komplain dengan Gus Dur karena berakibat pada batalnya pembangunan pabrik kecap yang sudah diimpikan berbulan-bulan lamanya.

Sedekah ekstrem yang dilakukan oleh Gus Dur itu menurut Beni ternyata tak lantas membuat Gus Dur dan keluarganya tambah menderita. Bahkan sebaliknya, popularitas Gus Dur semakin melesat dan berpuncak saat ia dipercaya menjadi presiden 19 tahun kemudian.

Apa yang dilakukan oleh Gus Dur sebaiknya dapat kita contoh. "Gus Dur telah memberi kita pelajaran bahwa tak ada jalannya orang yang bersedekah dan bekorban itu bakalan tambah sengsara.

"Hukum Alamnya malah justru kebalikannya. Siapa yang gemar bersedekah maka dia pasti tambah sejahtera. Siapa yang gemar berkorban, maka ia pasti tambah mulia", ujar Beni.

Menurut Beni, Gus Dur juga sangat gemar bersedekah ilmu. Sebuah penelitian menunjukan bahwa hingga menjelang wafatnya, Gus Dur telah menulis lebih dari 400 judul buku. Kalau ditambah dengan artikel dan makalah di berbagai forum, jumlah tulisan Gus Dur mungkin bisa ribuan jumlahnya. "Nah seperti juga sunatuLlahnya sedekah itu, sedekah ilmupun tak lantas membuat Gus Dur kehabisan ilmu. Ilmu pengetahuan beliau justru semakin banyak", tambah Beni di hadapan 50an pengurus PWIPNU Kalbar.

Beni menyayangkan bahwa saat ini generasi mudah sudah mulai meninggalkan amalan bersedekah materi dan ilmu ini. Jadi jangan heran jika kita merasa semakin miskin dan semakin bodoh dalam pengembangan ilmu pengetahuan. "Sudah saatnya kini kita mengamalkan amalan Gus Dur yang luar biasa itu. Sedekah itu tidak terkait dengan faktor kemampuan, tapi kemauan", tambah Beni.

Amin, ketua PWIPNU kalimantan Barat menyatakan bahwa diskusi tersebut ia gelar sebagai kegiatan perdana pengurus PWIPNU yang baru saja terpilih. Walaupun belum dilantik, kami telah menggelar kegiatan diskusi panel ini sebagai penghormatan terhadap Gus Dur sang Guru Bangsa. "Mudahan melalui diskusi panel ini kita semakin mencintai dan memahami Gus Dur sebagai salah satu tokoh Nu yang banyak jasanya bagi bangsa ini", ujar Amin.

Tidak ada komentar: